Translate

Selasa, 29 Mei 2012

Peradaban Islam


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah
Dalam sejarah kebudayaan umat manusia proses tukar-menukar dan interaksi atau pinjam meminjamn konsep antara satu kebdayaan dengan kebudayaan lain memang senantiasa terjadi, seperti yang terjadi antara kebudayaan Barat dan peradaban Islam. dalam proses ini selalu. Dalam kondisi dimana suatu kebudayaan itu lebih kuat disbanding yang lain yang terjadi adalah dominasi yang kuat terhadap yang lemah. Istilah ibnu Khaldun, “masyarakat yang ditaklukkan cenderung meniru budaya penakluknya.”
Ketika peradaban Islam menjadi sangat kuat dan dominan pada abad pertengahan, masyarakat Eropa cenderung meniru atau ‘berkiblat ke Islam.” Ketika kebudayaan Barat yang kuat dan dominan maka proses peniruan itu juga terjadi. Terbukti sejak kebangkitan Barat dan lemahnya kekuasaan politik Islam, para ilmuwan Muslim belajar berbagai disiplin ilmu termasuk Islam ke Barat dalam rangka meminjam. Karena peradaban Islam dalam kondisi terhegemoni maka kamampuan menfilter konsep-konsep dalam pemikiran dan kebudayaan Barat juga lemah.

B.     Perumusan Masalah
Masalah yang akan dibahas adalah seputar pengertian peradaban islam dan juga peradaban islam sebagai ilmu pengetahuan dan dasar-dasar peradaban islam serta sedikit menyinggung tentang perkembangan peradaban Islam.

C.    Pembatasan Masalah
Didalam pembahasan yang akan didiskusikan tidak keluar dan menyinggung dari semua yang ada tertulis didalam makalah ini yang ruang lingkupnya hanya seputar pengantar peradaban Islam


BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengartian Peradaban
Kata peradaban seringkali diberi arti yang sama dengan kebudayaan. Tetapi dalam bahasa  Inggris terdapat perbedaan pengertian antara istilah tersebut. Istilah Civilization untuk peradaban dan Culture untuk kebudayaan. Dalam bahasa Arab dibedakan antara kata Tsaqafah (kebudayaan), kata Hadharah (kemajuan), dan Tamaddun (perbedaan).
Menurut A.A Fyzee peradaban (civilization) dapat diartikan dalam hubungannya dengan kewarganegaraan karena berasal dari kata civies (latin) atau civil (Iinggris) yang berarti seorang warganegara yang berkemajuan. Dalam hal ini peradaban diartikan dalam dua cara:
1.      Proses menjadi berkeadaban
2.      Suatu masyarakat manusia yang sudah berkembang atau maju
Suatu peradaban ditunjukan dalam gejala-gejala lahir, missal : memiliki kota-kota besar, masyarakat telah memiliki keahlian didalam industry (pertanian, pertambangan, pembangunan, pengangkutan), memiliki tertib politik dan kekuasaan, dan terdidik dalam kesenian yang indah-indah.
Peradaban Islam memiliki tiga pengertian yang berbeda :
1.      Kemajuan dan tingkat kecerdasan akal yang dihasilkan dalam suatu periode kekuasaan Islam mulai dari periode Nabi Muhammad.
2.      Hasil-hasil yang dicapai oleh umat Islam dalam lapangan kesusasteraan
3.      Kemajuan politik atau kekuasaan Islam yang berperan melindungi pandangan hidup Islam terutama dalam hubungannya dengan ibadah-ibadah, penggunaan bahasa, dan kebiasaan hidup kemasyarakatan.

B.     Meraih Kejayaan Islam dengan Iptek
Menurut Ibnu Khaldun wujud suatu peradaban merupakan produk dari akumulasi tiga elemen penting yaitu, kemampuan manusia untuk berfikir yang menghasilkan sains dan teknologi, kemampuan berorganisasi dalam bentuk kekuatan politik, militer, dan kesanggupan berjuang untuk hidup.
Suatu pemikiran tidak dapat tumbuh begitu saja tanpa sarana dan prasarana ataupun supra-struktur dan infra-struktur yang tersedia. Yang lebih mendasar lagi dari pemikiran adalah struktur ilmu pengetahuan yang berasal dari pandangan hidup.
Lebih penting dari ilmu dan pemikiran yang berfungsi dalam kehidupan masyarakat adalah intelektual. Ide-ide para pemikir seperti Descartes, Karl Marx, Emmanuel Kant, Hegel, John Dewey, Adam Smith adalah pemikir-pemikir yang menjadi rujukan dan merubah pemikiran masyarakat.
Dalam sejarah peradaban Islam, pemikiran para ulama seperti Imam Syafii, Hanbali, Imam al-Ghazzali, Ibnu khaldun mempengaruhi cara berfikir masyarakat dan bahkan kehidupan  mereka.
Guna memuluskan jalan menuju kebangkitan peradaban Islam ini, umat Islam harus giat belajar, mengkaji, dan mengembangkan ilmu pengetahuan. Demi kemajuan para pemimpin dan umat Islam berada di atas nilai-nilai Islami. sehingga umat Islam akan menjadi khairu ummah sebagaimana yang disinyalir Q.S. Ali Imran (3).

C.    Dasar-dasar Peradaban Islam
Analisis Historis dan Konstektual dalam kajian literatu Islam klasik adalah kesepakatan keimanan seluruh kaum muslimin bahwa Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad saw adalah agama yang dihadirkan untuk menjadi petunjuk hidup bagi seluruh umat manusia. Pandangan ini didasarkan pada teks Al-Quran “ Dan kami tidak mengutus kamu (muhammad) melainkan kepada seluruh umat manusia sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui”. Visi atau tujuan akhir yang dibawa oleh agama ini adalah kerahmatan (kasih sayang). Dan ini bukan hanya bagi manusia tetapi juga bagi alam semesta. Ia adalah agama yang merahmati alam semesta. Q.S Al-Anbiya 21
Maka seluruh manusia merupakan ciptaan Tuhan dan semuanya mesti memiliki latarbelakang cultural, etnis, warna kulit, kebangsaan, dan jenis kelamin, menempati posisi yang sama di hadapan-Nya.  
Eksplorasi dan pengembangan islam dilakukan melalui alat analis yang bernama Ijtihad, Istinbat atau intelektual.
Upaya-upaya ke arah pengembangan hukum islam sesudah abad IV H, memeng kemudian mengalami proses stagnasi atau tidak berjalan secara progresif. Kecenderungan umum keberagaman umat Islam adalah  mengikuti apa yang sudah ada, yang sudah jadi, produk para ulama sebelumnya. Islam tidak lagi cukup memadai untuk menjawab berbagai problem baru produk modernitas. Karena itu upaya-upaya menghidupkan teks-teks fiqh, sudah menjadi kebutuhan yang sangat mendesak dilakukan oleh umat Islam.
Beberapa hal yang bias dijadikan dasar kontekstualisasi adalah : mengkaji substansi, kualitas, hukum yang terdapat dalam teks. cara ini sejalan dengan kaedah fiqh :
1.      Mengkaji sosio-kulturasi dan politik yang melatar belakangi teks-teks fiqh klasik.
2.      Menjadikan realitas sosial baru sebagai bahan analisis bagi kemungkinan dilakukan perubahan hukum.
3.      Perubahan hukum harus selalu mengacu pada empat hal : keadilan, kemaslahatan, kerahmatan, dan kebijaksanaan.

D.    Priodesasi Perkembangan Peradaban Islam
Sejak awal, Rasulullah SAW tidak pernah mengajar sistem feudal atau monarki. Maka, pemilihan khalifah (pada masa khulafaur rasyidin) dilakukan dengan tiga model pemilihan, yaitu aklamasi, penunjukan, dan melalui tim formatur (dewan syura)
Sementara di bidang ekonomi, nabi Muhammad SAW mewariskan prinsip, mengakui hak individu, kepemilikan pribadi dipertanggungjawabkan kepada Allah SWT, dan harta yang dimiliki harus disalurkan kepada fakir miskin. Sedang system social Islam merangkul semua lapisan masyarakat, mempertalikan si kaya dan si miskin, dan tidak ada kasta-kasta dalam Islam.
Islam menyajikan sistem tolong menolong antarumat dalam lapangan politik, perekonomian, kehidupan sosial, bahkan sistem perdamaian. Islamlah yang mencetuskan sistem perjanjian, konsulat, suaka politik, dan dakwah. Kerja sama dan kontak ekonomi dibolehkan dengan pihak seperti yahudi, Persia, dan romawi.
Semasa dinasti Umayyah (Amawiyah) berkuasa (661-770 M), banyak institusi politik dibentuk, misalnya undang-undang pemerintahan, dewan menteri, lembaga kesekretariatannegara, jawatan pos dan giro serta penasehat khusus di bidang politik.
Dalam tatanan ekonomi dan keuangan juga dibentuk jawatan ekspor dan impor, badan urusan logistik, lembaga sejenis perbankan, dan badan pertanahan Negara. Sedang dalam tatanan teknologi, dinasti ini telah mampu menciptakan senjata perang yang canggih.
Wilayah kekuasaan umayyah berkembang disebelah timur sampai ke Oxus, bagian barat India sampai Punjab dan Lahore. Di utara, dkuasainya pulau Rhodes, Cretta, sampai Konstantinopel. Sementara di barat, dinasti ini menguasai seluruh Afrika Utara, Aljazair, Tangiers, dan Spanyol.
Perkembangan Peradaban Di Kawasan Dunia Islam : Melacak Akar-akar Sosial, Politik, dan Budaya Umat Islam Penerbit : Rajawali Pers Penulis : Ajid Thohir halaman 37
Ketika Bani Umayyah digantikan Bani Abbasiyah (750-1258 M), ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang lebih pesat. Gerakan keilmuwan lebih bersifat spesifik. Di bidang astronomi, astronom pertama Muslim Muhammad Ibnu Ibrahim Al-Farazi (777 M) membuat astrolabe atau alat ukur ketinggian bintang. Lalu ada Ali Ibn Rabban Al-Tabari (850 M) sebagai dokter pertama yang mengarang buku firdaus Al Hikmah. Tokoh kedokteran lainnya adalah Ibnu Sina, Al Razi, dan al Farabi.
Sementara di bidang kimia, muncul Jabir bin Hayyan sebagai Bapak Ilmu Kimia islam. Kimiawan Muslim lainnya ketika itu adalah Al Razi dan al Tuqrai (abad ke 12M). muncul pula sejarawan seperti Ahmad Al-Yakubi dan Abu Jafar Muhammad bin Jarir Al-Tabar. Sedang ahli ilmu bumi termasyhur Ibnu Khurdazabah (820-913M).
Khusus di bidang hadits, dilakukan penyempurnaan, pembukuan dan pencatatan dari hafalan para sahabat. Mulailah dilakukan pengklasifikasian secara sistematis dan krologis, sehingga muncul apa yang kita kenal sebagai hadits shahih, dhaif, dan maudhu. Bahkan dikemukakan pula kritik sanad dan matan, sehingga terlihat jarah dan takdil rawi sebuah hadits.
Apa yang disajikan Ajid Thohir dalam bukunya perkembangan Peradaban di Kawasan dunia Islam : melacak akar-akar social, politik, dan budaya umat islam terbitan rajawali pers (PT raja grafindo perkasa) ini membuktikan argumentasi reformis islam asal Mesir Muhammad Abduh bahwa sangat tidak benar(persangkaan Barat selama ini) mengaitkan Islam dengan keterbelakangan, kebodohan, dan kemikinan. Justru baratlah yang terbaik dari peradaban islam. Umayyah adalah penguasa pertama yang mengubah system pemerintahan islam, dari yang bersifat demokrasi menjadi monarkhi absolut.
Perkembangan Peradaban di Kawasan Dunia Islam : Melacak Akar-akar Sosial, Politik, dan Budaya Umat Islam Penerbit : Rajawali Pers Penulis : Ajid Thohir halaman 34
Demikian pula Bani Abbasiyah, meski berlandaskan nilai kebersatuan, moderat, universal, dan kesamaan hubungan dalam hokum merupakan daulat yang dibangun dengan sistem suksesi turun temurun. Ketika terjadi konflik internal keluarga dan pada saat mereka kehilangan kendali terhadap daulat-daulat kecil, maka pecahlah kekuasaan dan kekhalifahan.
Di wilayah Barat, Andalusia, dinasti Umayyah bangkit lagi dengan mengangkat Abdurahman Nasr menjadi khalifah atau Amir Al-Mukminin. Di Afrika Utara, Syiah Amaliah membentuk dinasti Fatimiah. Sementara di Mesir muncul Muhammad Ikhsyid sebagai penguasa dari Bani Abbas. Di Baghdad pusat kekuasaan Abbasiyah sendiri Bani Buwaihi. Yaman dan Tunisia pun bangkit.
Kekuasaan Umayyah dihancurkan Abbasiyah, karena ketidakadilan dalam kebijakan land reform serta konflik berkepanjangan dengan kaum syiah. Sedang Daulat Abbasiyah dihancurkan pasukan tartar dari Mongolia, ketika kejayaannya juga terus merosot dan lemah.
Ajid Thohir secara sistematis menyajikan bagaimana prosesi sejarah peradaban di kawasan dunia islam ini Berjaya dan jatuh bangun. Juga ia hadirkan keinginan-keinginan untuk mendirikan Negara islam, seperti yang terjadi di Indonesia pada masa pemerintahan Ir. Soekarno.


BAB III
PENUTUP

A.       Kesimpulan
Peradaban sering diartikan sama dengan kebudayaan menurut a.a. Fyze, peradaban dapat diartikan dalam hubungannya dengan kewarganegaraan karena berasal dari kata civies (latin) atau civil (inggris) yang berarti seorang warga Negara yang berkemajuan.
Suatu peradaban hanya akan wujud jika manusia didalamnya memiliki pemikiran yang tinggi sehingga mampu meningkatkan taraf kehidupannya. Suatu pemikiran tidak dapat tumbuh begitu saja tanpa sarana dan prasarana ataupun supra-struktur dan infrastruktur yang tersedia. Dalam hal ini pendidikan merupakan sarana penting bagi tumbuhnya pemikiran, namun yang lebih mendasar lagi dari pemikiran adalah struktur ilmu pengetahuan yang berasal dari pandangan hidup.
Islam menyajikan system tolong menolong antarumat dalam lapangan politik, perekonomian, kehidupan sosial, bahkan system perdamaian. Islamlah yang mencetuskan sistem perjanjian, konsulat, suaka politik, dan dakwah. Kerja sama dan kontak ekonomi dibolehkan dengan pihak seperti Yahudi, Persia, dan Romawi.

B.       Saran
Diharapkan kepada seluruh mahasiswa pada umumnya. Dan pada mahasiswa/mahasiswi semester I pada khususnya. Agar lebih belajar dengan giat tentang sejarah peradaban islam supaya kita lebih mengenal bagaimana sebuah peradaban terjadi yang pada makalah ini dititikberatkan pada peradaban islam.


DAFTAR PUSTAKA
4  Science And Civilization in Islam, pengarang : Seyyed Hossein  Nasr. Penerbit : Barnes &Noble Books, state University of New York dialih bahasakan oleh Dr. Yazid penerbit press 1993
4  Abu Ishaq al Syathibi, dalam bukunya Al Muwafaqat fi Ushul al Syari’ah, maktabah Tijariyah Kubra, Kairo diterjemahkan oleh Mukhsin dkk diterbitkan oleh yayasan UIN Jakarta. Mei 2006.
4  Perkembangan Peradaban di Kawasan Dunia Islam: Melacak Akar-akar Sosial, Politik dan Budaya Umat Islam. Penerbit : Rajawali pers. Penulis : Ajid Thohir. Cetakan I : September 2004 + 364 halaman

1 komentar:

  1. Golden Gate Hotel & Casino - Mapyro
    Golden Gate Hotel 충주 출장샵 & Casino 남양주 출장안마 is a AAA Five Diamond destination featuring 원주 출장마사지 10 restaurants, 김제 출장샵 a 74-room, 2.7 acre casino 대구광역 출장안마 with world-class casino

    BalasHapus